KEPEMIMPINAN ( LEADING )
Semua
orang punya potensi untuk menjadi pemimpin.
Potensi ini kerap kali masih sederhana, atau tanpa pengalaman maupun
keyakinan/rasa percaya diri, sehingga menghalangi seseorang untuk tampil menjadi pemimpin. Meskipun
demikian, kesempatan untuk jadi pemimpin muncul setiap hari. Bahkan, individu
yang paling enggan sekali pun kadang-kadang terpaksa menjadi pemimpin. Semakin
siap seseorang untuk menghadapi
tantangan, semakin siap pula ia
untuk mengebangkan ketrampilan baru dan
meningkatkan keyakinan atau rasa percaya diri maupun pengertian terhadap
pribadinya sendiri.
Ketrampilan memimpin dapat diperoleh
melalui latihan dan usaha. Proses ini kerap kali dimulai ketika seseorang
menyadari bahwa dirinya ternyata memiliki kualitas dan kekuatan yang biasanya
dihubungkan dengan kepemimpinan. Mereka sendiri terkejut dengan sumber daya
yang ada pada dirinya sendiri. Ketika muncul kekuatan semacam ini, yakni
kekuatan yang ada didalam diri seseorang, maka keberadaan seperti itu akan tidak
mudah terlupakan. Latihan secara teratur terhadap kekuatan yang ditemukan dapat
menghasilkan rasa puas dan pencapaian yang lebih jauh lagi.
Setiap situasi memiliki perbedaannya
sendiri. Meskipun kejadian-kejadian yang penting tampak gemerlapan dan dapat
menarik perhatian, namun kejadian-kejadian yang lebih rutin juga menguntungkan
bagi perkembangan kepemimpinan. Setiap kesempatan untuk memimpin dapat
memberikan praktek dan pengalaman yang berharga. Ini merupakan persiapan untuk kejadian yang lebih besar di
masa mendatang.
Karena orang kebanyakan menjadi pengikut dalam
hampir setiap waktu, maka setiap upaya
untuk mengembangkan kepemimpinan harus mencakup ketrampilan untuk mengikuti
orang lain juga. Dua rangkaian ketrampilan ini memang saling melengkapi.
Pendukung yang trampil tahu tentang
bagaimana caranya memberikan sumbangan
untuk kesuksesan seorang pemimpin. Sementara seorang pemimpin yang baik selalu bertindak atas nama para
pendukungnya.
Paling tidak ada tujuh bidang yang
sangat penting bagi sebuah
kepemimpinan yang baik. Dengan
menggunakan pendekatan selangkah demi
selangkah, sehingga tujuan untuk menjadi
pemimpin yang baik, baik dalam peranan utama maupun dalam peranan yang kecil,
melalui pemahaman yang baik terhadap persyaratan kepemimpinan, dan juga melalui
praktek dan ketrampilan menjadi seorang pemimpin.
Mengembangkan Kesadaran
Langkah pertama kepemimpinan yang
baik adalah mengembangkan kesadaran
tentang diri kita sendiri. Para pemimpin
memerlukan waktu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dari tingkah lakunya
sendiri. Ini dapat memberikan dasar
untuk memperbaiki prestasi maupun meningkatkan keyakinan, rasa percaya
diri dan memahami orang lain. Para pemimpin
yang tidak memiliki pengertian terhadap pribadinya sendiri ibarat seorang musikus yang
tuli terhadap nada-nada musik. Bahkan
sekalipun mereka memperoleh ketepatan
teknik melalui latihan dan praktek, namun mereka harus memulai setiap
pertunjukan dengan ketidak beruntungan
yang nyata. Mereka memerlukan rasa seni
dan ilmu pengetahuan untuk mengetahui nada sumbang yang dihasilkan oleh
para pemain musiknya.
Memahami Orang
Langkah kedua untuk menjadi
pemimpin yang baik adalah memahami orang lain. Ini menekankan
pentingnya perbedaan individu dalam arti dorongan,impian, dan ambisi.Para
pemimpin harus sadar akan adanya kepercayaan bahwa semua orang itu benar-benar
sama. Padahal mereka ini jelas tidak sama, dan bahkan tidak demokratis untuk
memaksakan bahwa mereka ini benar-benar
sama.. Perbedaan, dan bukannya kesamaan, yang membuat kelompok-kelompok menjadi
kuat dan hidup menjadi menyenangkan. Jika individu itu dikumpulkan menjadi satu
sebagai benar-benar sama, maka mereka pun menjadi terampas kebebasan dan
kepribadiannya.
Kekuasaan dan Wewenang
Langkah
ketiga untuk menjadi pemimpin yang baik adalah menekankan pentingnya pemahaman
terhadap masalah kekuasaan dan wewenang. Jika individu menerima tanggung jawab
kepemimpinan, maka mereka juga akan menghadapi
tantangan untuk menjalankan kekuasaan secara bijaksana demi kepentingan
kelompoknya secara keseluruhan.
Gelar pemimpin tidaklah dengan
sendirinya menciptakan kepemimpinan, harus ada hubungan yang positif antara
yang memimpin dan yang dipimpin. Diskusi, umpan balik, dan debat sangat penting
artinya, sehingga pemimpin dapat belajar dari para anggota lainnya dalam
kelompok itu. Menekan, mengabaikan, atau menakut-nakuti pandangan yang berbeda
dalam sebuah kelompok merupakan tanda dari seorang pemimpin yang lemah dan
ketakutan, sehingga harus bersembunyi dibalik
sebuah peranan agar supaya dapat mengendalikan kelompok itu.
Masalah kedewasaan kelompok itu
sebagian dapat dipecahkan jika para
pemimpin juga belajar ketrampilan untuk mendelegasikan wewenang. Untuk proses
pelimpahan wewenang ini ada tahap-tahap yang harus dilalui diantaranya yaitu :
ü Menentukan tugas
ü Menunjukkan mengapa
hal itu penting
ü Menjelaskan
berbagai harapan apapun
ü Menilai dan
mendiskusikan hasil-hasilnya
Komunikasi
Semua
pertukaran social maupun pekerjaan sangat tergantung pada komunikasi. Ini
merupakan alat untuk saling berbagi ide,
perasaan, dan sumber daya. Jika komunikasi putus, maka ketidaksepakatan dan
kesalahpahaman pun segera akan terjadi. Meskipun demikian, ketrampilan
komunikasi sering kali dianggap sebagai sesuatu yang wajar dan diterima begitu
saja.
Orang juga beranggapan bahwa
rekan-rekan yang berbicara dengan bahasa yang sama akan tinggal menunggu waktu saja,
di samping usaha dan kesungguhan, untuk dapat berkomunikasi dengan sukses.
Pandangan yang optimis ini jelas
mengabaikan dampak emosi, motivasi, kecerdasan, pengambilan resiko,
maupun persaingan disamping banyak masalah lainnya. Karena alasan ini, komunikasi merupakan langkah keempat untuk
menjadi pemimpin yang baik.
Komunikasi didasarkan pada memberi dan menerima informasi. Dalam
bentuknya yang paling sederhana,
komunikasi terdiri dari dua kegiatan : mendengarkan dan berbicara. Sesungguhnya,
kedua-duanya memerlukan sikap atau tingkah laku yang sangat rumit dan
mengunakan pengalaman selama hidupnya
Bahkan
pertemuan singkat yang hanya berupa salam biasa sekalipun merupakan hasil dari
praktek selama bertahun-tahun.
Melalui cara mencoba-coba dalam waktu
yang lama, individu-individu menciptakan gaya
memberikan salam mereka secara pribadi. Mereka
menjadi begitu terampilnya sehingga mereka juga tahu bagaimana caranya menyesuaikan hal
ini untuk memenuhi kebutuhan yang senantiasa berubah dalam setiap situasi.
Mengambil Keputusan
Langkah
selanjutnya untuk menjadi pemimpin yang baik adalah pengambilan keputusan.
Apakah seorang pemimpin melakukannya sendirian atau dalam kelompok, namun yang penting adalah bahwa para pendukungnya melihat pemimpin
mereka bertindak atas nama mereka dengan keyakinan.rasa pecaya diri. Jika
diskusi tentang suatu keputusan selesai dilakukan, maka pemimpinlah yang
menyatakan bahwa saatnya telah tiba
untuk mengambil tindakan. Ketrampilan untuk mengambil keputusan dapat diperbaiki
atau ditingkatkan dengan memfokuskan diri pada beberapa masalah berikut ini :
ü Apakah
yang diprioritaskan ?
Prioritas itu memiliki dua sifat : mendesak
dan penting. Tugas pemimipin adalah mengenalinya dan bertindak berdasarkan
sifat-sifat tersebut. Penentuan prioritas dimulai dengan meneliti semua
keputusan yang diperlukan baru-baru ini oleh pemimpin dan kelompok itu.
Semuanya ini dapat dimasukkan kedalam daftar persiapan diskusi oleh
kelompok secara keseluruhan atau untuk dipelajari oleh individu-individu
maupun oleh kelompok kerja lainnya.
ü Menentukan
tujuan dengan jelas
Tujuan adalah sasaran yang umum dan relistis untuk dicapai. Dalam
pengambilan keputusan, tujuan dapat menjelaskan dan menegaskan syarat dan hasil
akhir yang diinginkan untuk keputusan itu. Tujuan dapat memberikan arah untuk
proses pengambilan keputusan. Meskipun demikian , kebutuhan untuk mencapai
hasil yang khusus itu juga harus diimbangi dengan sikap yang fleksibel.
Kadang-kadang , harapan yang terlalu tinggi akan menghalangi kesuksesan, karena
criteria untuk menentukan pilihan
menjadi terlalu kaku.
ü Pendekatan yang
sistematis
Selalu ada resiko yang dilibatkan
dalam pengambilan keputusan. Yang paling jelas adalah menentukan pilihan yang
keliru. Kekuatan yang tersembunyi dan lingkungan yang tidak terlihat dapat
merongrong keputusan yang terbaik. Meskipun demikian, studi yang cermat tentang
semua informasi dapat membawa kepada keputusan yang lebih efektif.
Meciptakan Visi/Wawasan
Visi atau wawasan adalah
lampu jarak jauh yang dapat memberikan
arah untuk setiap upaya. Jika jelas dan cemerlang, maka perhatian orangpun akan
tertarik dan minat serta keingintahuannya
pun akan terangsang. Bahkan sekalipun rinciannya samar-samar atau tidak
jelas, namun visi dapat digunakan
sebagai pengingat bahwa banyak yang ada
dalam hidup ini selain yang biasa dan rutin. Para
pemimpin yang menawarkan visi kepada para rekannya mereka akan dapat mengilhami
sekurang-kurangnya sebanyak tindakan yang sungguh-sungguh seperti yang
menjanjikan uang status dan pengaruh.
Jika para pemimpin
menguraikan visi dengan cara yang dapat menyentuh para pendukungnya, maka merekapun akan dapat
menarik komitmen atau tanggung jawab yang kuat. Visi dapat menciptakan tujuan
umum yang sekaligus juga menciptakan kesatuan tindakan. Menciptakan visi merupakan langkah menuju
pengembangan menuju kepemimpinan yang baik dan ini merupakan langkah yang
sangat penting.
Memimpin atau
memikul tanggung jawab
Langkah
selanjutnya untuk menjadi pemimpin yang baik adalah mempergunakan ketrampilan,
pengetahuan, dan pengalaman yang anda peroleh dari langkah-langkah sebelumnya.
Setiap langkah menyoroti sebuah
topik kepemimpinan . ini mencakup
kesadaran dan pengembangan pribadi, hubungan dengan rekan dan memahami
motivasi, pengunaan kekuatan secara tepat, ketrampilan komunikasi, pengambilan
keputusan , dan menciptakan visi.
Prestasi
yang baik atau meningkat berarti bahwa para pemimpin harus bertangung jawab atas pemikiran mereka
atas setiap langkah, termasuk bertanggung jawab atas perubahan sikap atau
tingkah laku mereka. Langkah terakhir merupakan tinjauan terhadap
langkah-langkah sebelumnya. Ini mencakup penilaian kekuatan dan kelemahan dari
pelaksanaan kepemimpinan dalam pengertian dalam langkah-langkah sebelumnya.
Tugasnya adalah untuk mengenali apa yang dapat berjalan dengan dan apa pula
yang belum dapat berjalan dengan baik. Ini dapat meberikan informasi guna
menciptakan rencana tindakan untuk
pengembangan kepemimpinan selanjutnya.
Daftar Pustaka :
1.
Azas-azas Manajemen, George
R Terry, Penerbit Alumni 1986 ,Bandung
2.
Manajemen, James F
stoner & R Edwar Freman, Intermedia, Jakarta
3.
Succesful Leadership in
Week , Carol A, O’Connor, Hooder & Stoughton 1992, England
Tidak ada komentar:
Posting Komentar